3 Cerita Motivasi Pendek Part I
1. Bumblebee
Menurut para ahli bahwa tubuh Lebah terlalu berat untuk ukuran sayapnya yang kecil. Secara ilmu aerodinamis Lebah tidak dapat terbang. Tetapi Lebah tidak tahu akan hal itu dan sebaliknya dia tetap terbang.
Ketika anda tidak mau mempersoalkan keterbatasan yang anda miliki saat ini yakinlah bahwa anda akan mampu melakukan apa pun dan akan membuat anda tecengang sendirinya. Mungkin anda bertanyak-tanyak kekurang apa yang ada pada diri anda, namun sesungguhnya satu-satunya kekurangan seseorang adalah pola pikirnya sendiri. Jika seseorang mengatakan bisa maka itu pasti bisa namun jika mengatakan "oh tidak mungkin" , "mustahil " maka hasilnya juga akan seperti itu
Ketika anda tidak mau mempersoalkan keterbatasan yang anda miliki saat ini yakinlah bahwa anda akan mampu melakukan apa pun dan akan membuat anda tecengang sendirinya. Mungkin anda bertanyak-tanyak kekurang apa yang ada pada diri anda, namun sesungguhnya satu-satunya kekurangan seseorang adalah pola pikirnya sendiri. Jika seseorang mengatakan bisa maka itu pasti bisa namun jika mengatakan "oh tidak mungkin" , "mustahil " maka hasilnya juga akan seperti itu
2. Katak n Siput
Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak. Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput: “Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?”
Siput menjawab: “Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih.”
Katak menjawab: “Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak).”
Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.
Moral : Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawakan lebih banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri.
3. Kisah Sebatang Pensil
Si anak lelaki memandangi neneknya yang sedang menulis surat, lalu bertanya, “Apakah Nenek sedang menulis cerita tentang kegiatan kita? Apakah cerita ini tentang aku?”
Sang nenek berhenti menulis surat dan berkata kepada cucunya, “Nenek memang sedang menulis tentang dirimu, sebenarnya, tetapi ada yang lebih penting daripada kata – kata yang sedang Nenek tulis, yakni pensil yang Nenek gunakan.
Mudah – mudahan kau menjadi seperti pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.”
Mudah – mudahan kau menjadi seperti pensil ini, kalau kau sudah dewasa nanti.”
Si anak lelaki merasa heran, diamatinya pensil itu, kelihatannya biasa saja.
“Tapi pensil itu sama saja dengan pensil – pensil lain yang pernah kulihat!”
“Itu tergantung bagaimana kau memandang segala sesuatunya. Ada lima pokok yang penting, dan kalau kau berhasil menerapkannya, kau akan senantiasa merasa damai dalam menjalani hidupmu.”
Pertama : Kau sanggup melakukan hal – hal yang besar, tetapi jangan pernah lupa bahwa ada tangan yang membimbing setiap langkahmu. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia selalu membimbing kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Kedua : Sesekali Nenek mesti berhenti menulis dan meraut pensil ini. Pensil ini akan merasa sakit sedikit, tetapi sesudahnya dia menjadi jauh lebih tajam. Begitu pula denganmu, kau harus belajar menanggung beberapa penderitaan dan kesedihan, sebab penderitaan dan kesedihan akan menjadikanmu orang yang lebih baik.
Ketiga : Pensil ini tidak keberatan kalau kita menggunakan penghapus untuk menghapus kesalahan – kesalahan yang kita buat. Ini berarti, tidak apa – apa kalau kita memperbaiki sesuatu yang pernah kita lakukan. Kita jadi tetap berada di jalan yang benar untuk menuju keadilan.
Keempat : Yang paling penting pada sebatang pensil bukanlah bagian luarnya yang dari kayu, melainkan bahan grafit di dalamnya. Jadi, perhatikan selalu apa yang sedang berlangsung di dalam dirimu.
Dan yang Kelima : Pensil ini selalu meninggalkan bekas. Begitu pula apa yang kau lakukan. Kau harus tahu bahwa segala sesuatu yang kau lakukan dalam hidupmu akan meninggalkan bekas, maka berusahalah untuk menyadari hal tersebut dalam setiap tindakanmu.
No comments:
Post a Comment